PENDEWAAN TOKOH-TOKOH PENTING

Kitab Negarakertagama di dalam pupuh II/1 menguraikan bahwa Puteri Gayatri alias Rajapatni pada usia lanjut menjadi wikuni/bhiksuni dan mangkat pada tahun 1350 M. Negarakertagama pupuh LXIII - LXIX menguraikan upacara pesta Sraddha pada tahun 1362 M sebagai peringatan dua belas tahun mangkatnya Rajapatni (Isteri Bhre Wijaya/pendiri Majapahit, yang juga ibu Tribhuwanottunggadewi). Negarakertagama pupuh XIX/1 memberitakan bahwa jenazah puteri Rajapatni dicandikan di Kamal Pandak, candi makamnya di Bayalangu yang dibangun pada tahun 1362 M disebut Prajnyaparamita puri. Baik tanah candi maupun arcanya diberkahi oleh pendeta Jnyanawidi. Piagam penanggungan 1296 M serta piagam Kertarajasa 1305 M, memuji-muji kecantikan puteri Gayatri (puteri bungsu raja Kertanegara), dan oleh karenanya paling dikasihi oleh raja Kertarajasa (raja Majapahit pertama). Atas petunjuk-petunjuk di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mungkin sekali arca Dewi Prajnyaparamita adalah merupakan arca puteri Gayatri (Rajapatni) yang dahulunya di letakkan di Candi Prajnyaparamita Puri di Bayalangu (Tulungagung). Prajnyaparamita adalah merupakan salah satu aspek seorang 'bodhisatwa' yang disebut paramita. Arti harafiahnya adalah : 'kesempurnaan dalam kebijaksanaan' yang merupakan salah satu dari enam atau sepuluh sifat transendental manusia. Istilah Dewi Pradjnyaparamita merujuk kepada personifikasi atau perwujudan konsep kebijaksanaan sempurna, yakni dewi kebijaksanaan transendental dalam aliran Budha Mahayana.

Bacaan selengkapnya, dapat anda baca di sini.

PENDEWAAN TOKOH-TOKOH PENTING 9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.
Share 'PENDEWAAN TOKOH-TOKOH PENTING' On ...

Ditulis oleh: Unknown - Kamis, 05 Mei 2011

3 komentar untuk "PENDEWAAN TOKOH-TOKOH PENTING"

  1. Arca Hari-Hara adalah arca pendewaan Sri Kertarajasa Jayawisnuwardhana atau Nararya Sanggramawijaya atau Raden Wijaya, raja pertama sekaligus pendiri kerajaan Majapahit

    BalasHapus
  2. Pendewaan tokoh-tokoh penting ini membuktikan penghormatan yang tinggi kepada leluhur kerajaan, hal ini sesuai dengan sesanti JAS MERAH dari Presiden pertama Ir. Soekarno.

    BalasHapus
  3. Penghormatan kepada leluhur ini tidak berarti kita menyembah mereka, melainkan kita mendoakan mereka agar memperoleh tempat yang layak di sisiNya.

    BalasHapus

Tuliskan komentar anda yang sesuai dengan isi artikel di atas demi persahabatan sesama anak bangsa, namun jangan sekali-kali melakukan spam atau menempatkan link aktif pada komentar anda. Terima kasih.